Saturday, November 19, 2011

Speech Synthesis

Apa itu Speech Synthesis?
Speech synthesis adalah sebuah kemampuan bicara manusia yang dibuat oleh manusia (artificial). Sebuah sistem komputer digunakan untuk tujuan ini yang disebut sebagai speech synthesizer, dan dapat diimplementasikan ke dalam software atau hardware. Sebagai contoh sebuah sistem text-to-speech (TTS) yang dapat mengkonversikan teks dengan bahasa biasa menjadi suara.

Synthesized speech dapat diciptakan dengan menggabungkan beberapa potongan-potongan dari pembicaraan/pidato yang sudah direkam dalam sebuah basis data. Kualitas dari sebuah speech synthesizer dilihat dari kemiripannya dengan suara manusia dan kemampuannya untuk bisa dipahami. Program TTS yang jelas dapat membantu orang dengan gangguan visual atau ketidakmampuan membaca, untuk mendengarkan pada pekerjaan yang tertulis dalam komputer. Banyak Sistem Operasi komputer yang telah dimasukkan speech synthesizer sejak tahun 1980-an.

Teknologi Speech Synthesis
Yang paling penting dalam kualitas sistem speech synthesis adalah kealamian dan kejelasannya. Kealamaian menjelaskan bagaimana dekatnya suara output dengan suara manusia, sementara kejelasan adalah dengan kemudahan di mana output tersebut dapat dipahami. Speech synthesizer yang ideal adalah yang alami dan jelas. Sistem speech synthesis biasanya mencoba untuk memaksimalkan kedua karakteristik.

Dua teknologi utama dalam pembuatan gelombang suara synthetic speech adalah Concatenative Synthesis dan Formant Synthesis. Setiap teknologi mempunyai kekuatan dan kelemahannya, dan penggunaan yang ditujukan dari sistem synthesis akan menentukkan pendekatan mana yang digunakana.

Concatenative Synthesis
Concantenative synthesis didasarkan dengan penggabungan dari segmen-segmen dari pembicaraan yang sudah direkam. Secara umum, concatenative synthesis memproduksi synthesized speech dengan suara yang paling alami. Tetapi, perbedaan antara variasi alami dalam pembicaraaan dan sifat dari teknik otomasi untuk pensegmentasian gelombang suara terkadang menghasilkan kesalahan suara dalam output.

Formant Synthesis
Formant synthesis tidak menggunakan pembicaraan manusia sebagai sample pada runtime. Daripada itu, synthesized speech yang dihasilkan dibuat dengan additive synthesis dan sebuah model akustik (physical modelling synthesis). Parameter seperti frekuensi dasar, penyuaraan, dan tingkat kebisingan di variasikan dari waktu ke waktu untuk menciptakan gelombang buatan (artificial) dari sebuah pembicaraan. Banyak sistem yang berdasarkan formant synthesis menciptakan pembicaraan yang seperti robot yang tidak mungkin dapat dikenal sebagai suara manusia. Tetapi, kealamian maksimum bukan selalu tujuan dari sebuah sistem speech synthesis, dan sistem formant synthesis mempunyai keuntungan dari sistem concatenative. Pembicaraan yang di-formant synthesis-kan dapat menjadi sangat jelas, bahkan dalam kecepatan yang tinggi, sehingga menghindari kesalahan suara yang sering dialami sistem concatenative. Formant synthesis biasanya program yang lebih kecil dari concatenative sistem karena ia tidak menggunakan basis data dari sampel-sampel pembicaraan. Oleh karena itu formant synthesis dapat ditanamkan dalam sistem yang mempunyai memory dan microprosesor yang terbatas. Karena sistem yang berdasarkan formant mempunyai kendali penuh dari sluruh aspek dari hasil pembicaraan, variasi yang luas dari prosodi dan intonasi dapat dihasilkan, menyampaikan tidak hanya pertanyaan dan pernyataan tetapi juga emosi dan nada suara.


Wednesday, November 9, 2011

Perbedaan Metode Analisis dan Perancangan Sistem

Pada pengembangan suatu sistem, terdapat beberapa metode, seperti metode terstruktur dan metode berorientasi obyek. Di sini akan dijelaskan perbedaan antara kedua metode tersebut.

METODE ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM TERSTRUKTUR

Metodologi yang umumnya digunakan dalam pembangunan sistem berbasis komputer dalam dunia bisnis dan industri saat ini adalah metode Analisis dan Design Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD). Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.

Alat yang digunakan pada SSAD
  • Kamus data
  • Model data logik
  • ERD
  • DFD
  • STD

Karakteristik dari SSAD
  • Modul disusun secara hirarkis (bagan struktur,diagram jackson,diagram warnierorr)
  • Menggunakan Logika CALL-based atau PERFORM-based
  • Menggunakan control flow dan rancangan top-to-bottom dan pengkodean top-to-bottom
  • atau bottom-to-top
  • Merancang repetisi atau loop
  • Menerapkan konsepsi kendali standar untuk urutan

Kelebihan
  • Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
  • SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
  • Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
  • SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
  • SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
  • SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
  • SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.

Kekurangan
  • SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
  • Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
  • Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
  • Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
  • Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
  • Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mulai membuat sistem.
  • SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
  • SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

METODE ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BERORIENTASI OBYEK

Disamping itu, akhir-akhir ini bahasa pemrograman object-oriented (OO) mulai populer dan banyak digunakan pada organisasi bisnis maupun institusi pendidikan. Seiring dengan trend sebuah metodologi dibangun untuk membantu programmer dalam menggunakan bahasa pemrograman berorientasi obyek. Metodologi ini dikenal dengan Object-Oriented Analysis and Design (OOAD).

Metode OOAD melakukan pendekatan terhadap masalah dari perspektif obyek, tidak pada perspektif fungsional seperti pada pemrograman terstruktur. Akhir-akhir ini penggunakan OOAD meningkat dibandingkan dengan pengunaan metode pengembangan software dengan metode tradisional. Sebagai metode baru dan sophisticated bahasa pemrograman berorientasi obyek diciptakan, hal tersebut untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi bisnis.

Karakteristik Objek
  • Identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas disebut Objek.
  • Objek dapat kongkrit, seperti halnya arsip dalam sistem, atau konseptual seperti kebijakan penjadualan dalam multiprocessing pada sistem operasi.
  • Setiap objek mempunyai sifat yang melekat pada identitasnya.
  • Dua objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya identik.

Kelas Objek
  • Kelas merupakan gambaran sekumpulan Objek yang terbagi dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang sama.
  • Suatu kegiatan mengumpulkan data (atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup.
  • Kelas Objek merupakan wadah bagi Objek. Dapat digunakan untuk menciptakan Objek.
  • Objek mewakili fakta/keterangan dari sebuah kelas.

Istilah-istilah Objek
  • Atribut : Data item yang menegaskan Objek
  • Operasi : Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan ke bentuk tingkah laku kelas
  • Metode : Pelaksanaan prosedur (badan dari kode yang mengeksekusi respon terhadap permintaan objek lain di dalam sistem).

Karakteristik OOAD

A. Encapsulation (Pengkapsulan)
  • Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.
  • Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
  • Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.

B. Inheritance (Pewarisan)
  • Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.
  • Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.
  • Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya.
  • Kelas Objek dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya.
  • Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.

C. Polymorphism (Polimorfisme)
  • Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
  • Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda.
  • Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama.
  • Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan Objek.

Kelebihan
  • Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
  • Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
  • Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
  • Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformalisasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
  • Relasi obyek dengan entitas umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
  • Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
  • Encapsulation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
  • OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
  • Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memecah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.

Kekurangan
  • Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
  • Pada OOAD lebih fokus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
  • Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
  • Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
  • Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
  • OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
  • Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sulit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).

Monday, October 24, 2011

Teknologi GPS

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di dunia pada saat ini, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi. Di Indonesia sendiri penggunaan GPS sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan terus berkembang sampai saat ini baik dalam volume maupun jenis aplikasinya. Bahkan sekarang telepon seluler dan mobil pun sudah dilengkapi dengan sistem penavigasian menggunakan GPS sehingga GPS sudah menjadi hal umum di publik. Teknologi GPS bebas dimanfaatkan oleh siapa saja di dunia secara gratis dengan syarat memiliki alat yang bernama GPS receiver. GPS receiver merupakan suatu alat yang dapat menerima sinyal satelit-satelit GPS, untuk kemudian melakukan perhitungan koordinat posisi dirinya berdasarkan data-data yang ada.

PENGERTIAN GPS

GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.

Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.

TIPE ALAT RECEIVER PADA GPS

Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 – 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.

CARA KERJA RECEIVER GPS

Setiap satelit GPS memancarkan sinyal-sinyal gelombang mikro. GPS receiver menggunakan sinyal satelit yang diterima, untuk melakukan triangulasi posisi dengan cara mengukur lama perjalanan waktu sinyal dikirimkan dari satelit, kemudian mengalikannya dengan kecepatan cahaya untuk menentukan secara tepat berapa jauh dirinya dari satelit.
Dengan melakukan penguncian, sedikitnya 3 sinyal dari satelit yang berbeda, maka GPS receiver dapat menghitung posisi tetap sebuah titik yaitu koordinat posisi lintang dan bujur (Latitude & Longitude). Penguncian sinyal satelit yang ke-4 membuat pesawat penerima GPS dapat menghitung posisi ketinggian titik tersebut terhadap permukaan laut (Altitude).
GPS receiver akan terus menjaga dan mengunci sinyal satelit yang diperlukan, untuk melakukan triangulasi secara bersama dan paralel. Dengan sistem ini, informasi navigasi yang diterima akan selalu up to date.
GPS receiver juga akan terus mencari sinyal satelit sehingga mendapat 10 sampai 12 sinyal satelit sekaligus. Tambahan channel sinyal satelit ini dapat diolah sehingga data koordinat yang diperoleh akan lebih terpercaya serta memiliki tingkat akurasi yang lebih baik.



Sumber:
1. http://gaulwahyu.wordpress.com/2008/10/16/pengertian-gps/
2. http://situsdownload.com/cara-mudah-cepat/cara-kerja-gps.html

TELEMATIKA

PENGERTIAN TELEMATIKA

Kata Telematika merupakan adopsi dari bahasa Perancis, "Telematique", yang kurang lebih dapat diarrtikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing dan Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).

Sementara itu, menurut buku Pengantar Telematika pada Mata Kuliah Hukum Telematika Universitas Indonesia, tertulis berikut:

"Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya."

PERKEMBANGAN TELEMATIKA

Di Indonesia perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan perkembangannya di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan belangsung pada akhir tahun 1970-an sampai akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan rentang waktunya pada tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi dimulai tahun 2000.

1. Periode Rintisan

Periode Rintisan di Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup meningkatkan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikan pun jauh dari harapan. Walaupun demikian, dalam waktu satu dasawarsa, pembelajaran menggunakan teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia mulai dilakukan. Jaringan telepon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatar belakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984. Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagai email dalam suatu grup, dirintis pada tahun 1980-an Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983 bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat.

2. Periode Pengenalan

Periode Pengenalan berawal pada tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. Hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan pada tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini, salah satu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televisi swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998. Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan tanggap dalam menyongsong tahun 2000.

3. Periode Aplikasi

Reformasi pada tahun 2000 banyak disalah artikan, gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat dengan mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millenium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mulai dilaksanakan dan diaplikasikan. Di pihak lain, semuanya itu dapat berlangsung lancar dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang. Awal era millenium pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.

Teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Muatannya yang mencapai 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu internet dapat diakses dengan mudah dan gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.

ARSITEKTUR TELEMATIKA

Arsitektur Client-Server

Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Server ini lah yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya yang terhubung dalam sistem jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), dan jalur komunikasi (server komunikasi)

Dibagi dalam 2 bagian Arsitektur yaitu :

Arsitektur Client Side
Merujuk pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi eksekusi client dan contoh dari sisi penyimpanan pada client adalah cookie.

Karakteristik :
  • Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
  • Menunggu dan menerima balasan.
  • Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
  • Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.

Arsitektur Server Side
Pada server side, ada sebuah server Web khusus yang bertugas mengeksekusi perintah dengan menggunakan standar metode HTTP. Misalnya penggunaan CGI script pada sisi server yang mempunyai tag khusus yang tertanam di halaman HTML. Tag ini memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.

Karakteristik :
  • Menunggu permintaan dari salah satu client.
  • Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
  • Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
  • Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.

Dibagi atas 3 jenis kolaborasi, di bawah ini merupakan penjelasan tentang beberapa kolaborasi arsitektur sisi client dan sisi server :

1. Arsitektur Single-Tier
Arsitektur Single-Tier adalah semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Sederhana dan alternatifnya sangat mahal. Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.

2. Arsitektur Two-Tier
Pada Arsitektur Two-Tier, antarmukanya terdapat pada lingkungan desktop dan sistem manajemen database biasanya ada pada server yang lebih kuat yang menyediakan layanan pada banyak client. Pengolahan informasi dibagi antara lingkungan antarmuka sistem dan lingkungan server manajemen database.

3. Arsitektur Three-Tier
Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan antara sistem user interface lingkungan client dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server. Middleware menjalankan fungsi dari antrian, eksekusi aplikasi dan database staging.
Sumber:

1. http://johan-ku.blogspot.com/2009/10/orang-indonesia-ternyata-memang-sering.html

2. http://hahn.web.id/?p=3

3. http://yukiejapan.blogspot.com/2010/11/arsitektur-client-server-telematika.html

Saturday, May 28, 2011

Contoh Proposal

Berikut adalah contoh proposal sebuah Usaha Warnet:

Malang, 1 Mei 2008

Nomor : -
Perihal : Perkenalan & Penawaran Usaha
Lampiran : -

KEPADA YTH.

Bapak/Ibu

Tempat

Dengan hormat,

Pertama-tama perkenankan kami dari FIXED Information Technology yang berada di bawah manajemen IAN GROUP untuk memperkenalkan diri kami kepada bapak/ibu sekaligus mengajukan penawaran yang dapat dijadikan sebagai Mitra-Kerja perusahaan yang bapak/ibu pimpin. FIXED Information Technology merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan Teknologi Informasi (IT).

Adapun latar belakang yang mendasari penawaran kami adalah sebagai berikut :
  1. Pada saat ini Indonesia sudah memasuki era globalisasi yang mana pekerjaan rutinitas ataupun tidak yang umumnya dilakukan dengan caracara tradisional dan kurang efisien semakin berubah menuju pekerjaan yang berbasis sistem komputerisasi yang efisien, sehingga persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini menuntut adanya alat bantu atau sistem pekerjaan yang mudah, cepat, tepat, akurat, dan efisien.
  2. Banyaknya kebutuhan dan perubahan sistem kerja perusahaan yang dapat menghasilkan struktur dan tatanan pekerjaan menjadi rapi dan efektifitas yang tinggi.
  3. Adanya kemajuan teknologi informasi memungkinkan penyusunan dan pengaturan pola kerja yang tertata dengan baik dan rapi memungkinkan penyajian, pencarian, dan pengecekan data internal perusahaan selalu siap kapanpun dibutuhkan sehingga tidak lagi dibatasi oleh waktu.
  4. Dengan bantuan kemajuan teknologi informasi dapat diciptakan sistem terpadu yang dapat membantu pengelolaan pekerjaan dalam dunia usaha.
  5. Teknologi informasi dapat membantu menghemat penggunaan kertas (paperless) dalam penyimpanan arsip karena penyimpanan arsip sudah dalam bentuk file yang dikemas dalam media digital sehingga arsip dapat bertahan lama dan terstruktur.

LINGKUP LAYANAN

FIXED Information Technology dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi informasi, antara lain service dan maintenance komputer, installed computer, installed new program, instalasi jaringan dan juga pengadaan komputerkomputer. Kami pada dasarnya menerima segala permintaan yang berhubungan dengan IT.

Ruang lingkup usaha kami saat ini yaitu:
  1. Maintenance Support and Services
  2. Networking Maintenence and Installation
  3. Web Design
  4. Hardware and Software Computer Procurement
Perusahaan IT kami ini juga mendukung keputusan pemerintah bahwa Indonesia saat ini yang sudah menerapkan otonomi daerah sedang menggalakkan implementasi IT di segala bidang pekerjaan dalam dunia usaha, baik institusi pemerintahan daerah, institusi pemerintahan pusat, institusi pendidikan, institusi transportasi, kedokteran, dan bidang usaha yang lainnya. Di masa era globalisasi sekarang ini sistem komputerisasi yang efisien waktu dan biaya sangat banyak dibutuhkan bagi dunia usaha. Untuk itu perkembangan teknologi informasi selalu berwawasan pada kebutuhan saat ini dan masa depan.

MAINTENANCE SUPPORT AND SERVICE

Maintenance support yaitu sIstem perawatan komputer baik hardware maupun software yang dilakukan secara berkala dengan tujuan agar komputer PC berjalan stabil, cepat, aman dan terhindar dari berbagai masalah yang mengganggu pekerjaan dalam perusahaan di komputer. FIXED Information Technology sebagai perusahaan jasa dan perdagangan IT dapat memberikan layanan maintenance support untuk hardware dan software komputer PC.

Dalam hal maintenance support FIXED Information Technology membagi
pekerjaan ini menjadi 2 bagian:
  1. OnSite (sesuai kontrak)
  2. OnCall (sesuai panggilan/permintaan)
Maksud dan Tujuan

Tujuan dari adanya maintenance support disini adalah untuk membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengantisipasi permasalahan seputar bidang komputer. Hal ini dilakukan untuk dapat meningkatkan performance, efektifitas kerja, dan memungkinkan juga efisiensi biaya.
Di dalam perkembangan dunia usaha saat ini sistem komputerisasi sudah sangat dibutuhkan sekali baik bidang pekerjaan yang kecil maupun yang besar. Semua pihak sudah harus memenuhi tuntutan zaman yang menuntut semua pihak dan bidang pekerjaan dapat menggunakan komputer sebagai alat bantu pekerjaan yang efisien untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Diagram Alur Proses Kerja Teknisi Maintenence


Kontrak Kerja

Pekerjaan Maintenance Support and service dilaksanakan berdasarkan kontrak
kerja antara FIXED Information Technology dengan pihak customer dengan
masa kontrak kerja yang sudah ditentukan sebagai berikut:
  1. Minimal 6 bulan atau 1 tahun (Jangka Pendek)
  2. Lebih dari 1 tahun (Jangka Panjang)
Setelah tercipta adanya kesepakatan kontrak kerja yang dituangkan di dalam
perjanjian kontrak kerjasama, barulah terwujud akan adanya pekerjaan
maintenance support.

Waktu Pelaksanaan Kerja

Dalam pelaksanaan maintenance support di lapangan, FIXED Information Technology akan mengirimkan staf teknisi berjumlah 1 (satu) atau lebih ke tempat customer untuk melakukan pekerjaannya. Pekerjaan maintenance support dilakukan pada hari/tanggal sesuai dengan kontrak kerja atau disesuaikan dengan waktu yang memungkinkan bagi calon customer (kecuali Hari Libur Nasional, akan diganti hari lain). Apabila dalam jadwal pelaksanaan maintenance support terdapat hari libur nasional, kami turut libur pula kecuali untuk kasus-kasus tertentu.
Pekerjaan maintenance support berlangsung selama sekali/beberapa kali dalam se-minggu/bulan/tahun(sesuai kontrak kerja) dan setiap kunjungan pekerjaan memakan waktu selama ± 1-3 jam. Banyaknya kunjungan ditentukan sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati.
Dokumentasi Kerja

Dalam melaksanakan setiap pekerjaan maintenance support staf teknisi wajib membawa surat tugas bekerja, dan setelah melakukan pekerjaannya wajib mendokumentasikan hasil perkerjaannyatersebut ke kantor agar memiliki arsip yang sewaktu-waktu akan diperlukan.

• NETWORKING MAINTENENCE AND INSTALLATION

Saat ini perusahaan kami juga melayani permintaan akan instalasi dan perawatan jaringan kantor yang meliputi hal perkabelan, setting, pengadaan hardware, sistem jaringan yang dibutuhkan, dan hal lain yang berkaitan dengan jaringan (network). Dalam hal network ini pula kami juga bermitra dengan beberapa mitra kami yang telah berpengalaman khusus di bidang networking. Karena hal ini pula kamipun menyadari bahwa service bidang computer network mempunyai nilai yang berpotensi baik untuk saat ini dan masa mendatang.

WEB DESIGN

Dunia internet di Indonesia mengalami kemajuan begitu pesat. Banyak sekali perusahaan-perusahaan baik di bidang jasa dan perdagangan yang mengiklankan usahanya melalui web. Dengan perkembangan ini maka FIXED INFORMATION TECHNOLOGY siap untuk melayani pembuatan desain web (web design) sesuai dengan kebutuhan perusahaan anda.

• HARDWARE AND SOFTWARE PROCUREMENT

Selain layanan-layanan yang telah kami sebutkan diatas, FIXED Information Technology juga melayani permintaan akan pengadaan hardware dan software computer guna memenuhi kebutuhan customer akan komputer. Kami bertekad untuk memenuhi kebutuhan customer akan hardware dan software computer yang memiliki performa baik, kualitas baik dan berfungsi sesuai keinginan para customer kami. Untuk itu dalam hal pemenuhan kebutuhan pengadaan hardware dan software, kami telah siap untuk pekerjaan tersebut dan tidak akan sembarangan dalam memilihnya.

OUR CUSTOMER

Dengan tidak melebih-lebihkan kata-kata, saat ini telah ada beberapa perusahaan
yang telah menggunakan jasa layanan kami antara lain:
  • Happy Suzy Restaurant, Surabaya (Wireless Internet)
  • Supermarket Rosalina, Ngoro Mojokerto (Database Kasir)
  • Poli Tekhnik Keperawatan Kesehatan (AKPER), Jl. Ijen Malang (Internet Network)
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, kami yakin perusahaan bapak/ibu dapat bergerak maju dan berkembang dengan pesat. Hal ini kami sampaikan karena menurut pandangan kami, kami dapat dan mampu untuk membagi beban pekerjaan yang berhubungan dengan tugas dan kegiatan kami sehari-hari sebagai perusahaan jasa dan perdagangan di bidang IT. Hal ini karena personil-personil kami yang tergabung dalam FIXED Information Technology memiliki skill yang mendukung di bidang IT tersebut.

Untuk itu izinkanlan kami FIXED Information Technology mengajukan penawaran yang bergerak di bidang IT seperti hal-hal yang tersebut diatas untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Demikianlah hal yang dapat kami sampaikan, sambil menunggu informasi bapak/ibu lebih lanjut. Besar harapan kami, agar bapak/ibu dapat bekerja sama dengan kami untuk memenuhi kebutuhan perusahaan bapak/ibu.

Akhir kata atas perhatian, bantuan, dan kerjasama yang baik dengan segala kerendahan hati kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,


FIXED Information Technology
IAN GROUP

Saturday, May 21, 2011

Proposal

Pengertian Proposal

Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

Jenis-Jenis Proposal
  1. Proposal Penelitian Pengembangan
    Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.

    Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.

    Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.

  2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
    Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.

    Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

  3. Proposal Penelitian Kualitatif
    Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

    Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.

  4. Proposal Penelitian Kuantitatif
    Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Syarat-Syarat Proposal

Sebuah proposal penelitian dapat dikatakan bagus apabila memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya :
  1. Sistematis
    Sistematis artinya sesuai dengan pola tertentu dari sederhana hingga kompleks. Proposal harus dapat memberikan gambaran tentang rencana penelitian yang akan dilakukan. Susunan proposal dapat bervariasi tergantung kebijakan institusi. Namun biasanya harus mengandung latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, rencana metodologi yang akan digunakan, dan alat ukur yang digunakan.

  2. Terencana
    Proposal yang baik memuat langkah-langkah pelaksanaan penelitian, lengkap dengan jadwal pengumpulan data, analisa data hingga pelaporannya.

  3. Mengikuti konsep ilmiah
    Proposal harus mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Baik tata cara penulisan dan tata bahasa yang digunakan.
Sistematika Proposal
  1. Judul Penelitian
    Judul dinyatakan dengan kalimat sederhana, namun tampak jelas maksud tindakan yang akan dilakukan dan dimana penelitian dilangsungkan jika diperlukan cantumkan pertanda waktu cawu/semester/tahun ajaran.

  2. Pendahuluan
    1. Latar Belakang
      Uraikan kondisi obyektif yang mengharuskan dilakukakan PTK. Kondisi ini merupakan hasil identifikasi guru terhadap masalah proses pembelajaran yang diselenggarakan.
    2. Rumusan Masalah
      Kemukakan masalah-masalah yang akan dipecahkan melalui PTK yang akan anda laksanakan.
    3. Tujuan Penelitian
      Tujuan penelitian merupakan proses yang akan dilakukan atau kondisi yang diinginkan setelah dilaksanakannya PTK.

  3. Kajian Teori
    Kajian pustaka berisikan ulasan-ulasan teoritis berkaitan dengan konsep pembelajaran dan konteks PTK yang akan dilaksanakan.

  4. Metode Penelitian
    Metode penelitian adalah tahapan-tahapan cara untuk melaksanakan penelitian. Gunakan kerangka rancangan PTK yang telah lazim digunakan
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4

Thursday, May 5, 2011

Laporan

Pengertian Laporan

Pengertian laporan menurut F X Soedjadi mendefinisikan sebagai berikut:
"Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tulisan dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang ( authority ) dan tanggung jawab ( responsibility ) yang ada antara mereka."

Macam Macam Laporan

Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagan.

1. Laporan Untuk Level Manajemen Yang Berbeda
  • Laporan Berhirarki
    Laporan yang dibuat untuk masing-masing level manajemen untuk menerima informasi sesuai dengan permintaan khusus, tanpa memberikan detail yang tidak relevan. Para eksekutif akan melihat trend, kecenderungan, dan pola-pola dari laporan tersebut. Mereka ingin mengetahui apakah masing-masing bagian sudah mencapai tujuan.
  • Filter Report :
    Laporan yang dirancang untuk memfilter elemenelemen data yang dipilih dari database, sehingga pengambil keputusan akan memperoleh laporan yang sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya data difilter pada level atas.
  • Responsibility Report :
    Laporan yang dibuat untuk memutuskan siapa yang bertanggungjawab terhadap suatu laporan, apakah CEO, manajer pemasaran, atau spesialis media, dll.
2. Laporan Yang Membandingkan Data
Laporan ini dibuat untuk membantu manajer dan user lain dalam memilih dua atau lebih item untuk menyusun kesamaan atau ketidaksamaan (perbedaan). Dengan perbandingan ini, user berada pada posisi terbaik untuk membuat keputusan yang rasional. Ada tiga macam laporan yang membandingkan data :

  • Horizontal Report
    Neraca dan laporan rugi laba menunjukkan laporan keuangan periodik yang meringkas ribuan transaksi dan elemen data menjadi output untuk beragam user. User akan memperoleh gambaran yang jelas dengan melihat perbandingan pada laporan. Hal ini dapat dilakukan dengan merancang horizontal report. Jumlah setiap item dibandingkan dengan item yang berhubungan pada satu atau lebih laporan sebelumnya.
  • Vertical Report
    Laporan yang membandingkan suatu bagian komponen dengan totalnya.
  • Counterbalance Report
    Setiap situasi dibandingkan dalam laporan. Contohnya, skenario yang terburuk, layak, dan terbaik dapat membantu para perencana menilai proyek-proyek yang berisiko, juga informasi berharga bagi para eksekutif dalam pengambilan keputusan.
3. Laporan Untuk Monitor Variansi Data

  • Variance Report
    Laporan yang dibuat untuk membandingkan standard dengan hasil aktual yang diperoleh. Biasanya laporan ini dibuat sesuai dengan waktu atau selesainya suatu proses.
  • Exception Report
    Laporan ini seperti variance report, tetapi beberapa kuota atau batasan dibuat untuk suatu proses atau aktivitas. Laporan ini dibuat hanya ketika beberapa proses atau aktivitas tidak sesuai dengan batasan atau kuota.

Fungsi Laporan
  • Merupakan perwujudan dari responsibility pelapor terhadap tugas yang di limpahkan.
  • Sebagai alat untuk memperlancar kerjasama dan koordinasi maupun komunikasi yang saling mempengaruhi antara perseorangan dalam organisasi.
  • Sebagai alat untuk membuat budgeting ( anggaran ), pelaksanaan, pengawasan, pengendalian maupun pengambilan keputusan.
  • Sebagai alat untuk menukar informasi yang saling dibutuhkan dalam pekerjaan.

Sistematika Laporan

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah - berisi alasan dilakukannya penelitian, yaitu ketidakpuasan yang dirasakan oleh peneliti, kemudian adanya dorongan untuk melakukan penelitian.
B. Identifikasi Masalah - berisi hal-hal yang diperkirakan menjadi penyebab timbulnya situasi ketidakpuasan.
C. Rumusan Masalah - berisi informasi apa saja yang diinginkan oleh peneliti untuk diketahui melalui pengumpulan data.
D. Tujuan Penelitian - berisi gambaran tentang hasil yang diperoleh dari penelitian. Kesalahan umum yang diperbuat peneliti adalah bahwa tujuan penelitian sudah menyebut untuk memecahkan masalah atau ketidakpuasan. Uraian seperti ini salah.
E. Manfaat Hasil Penelitian - yaitu pihak-pihak yang akan beruntung karena dapat memanfaatkan hasil penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini peneliti menuliskan teori-teori yang diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan
penelitian. Kebanyakan pengawas merasa bahwa kajian pustaka untuk mencari dukungan teori ini sulit sekali dan bahkan tidak terbayang dapat melakukan penelitian karena takut harus mencari dukungan teori. Teori yang dibutuhkan tidak sulit. Selama kita bekerja dengan dan dalam lingkungan manusia, teori yang diambil harus yang terkait dengan sifat-
sifat alami manusia. Seperti contoh kita, karena alasan yang menjadi penyebab timbulnya ketidakpuasan ada dalam diri manusia, dicarilah teori yang terkait dengan andragogi, yaitu ilmu tentang manusia dewasa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
  • A. Objek yang diteliti dan rinciannya, bukti-bukti yang terkait
  • B. Sumber data dari mana informasi tentang objek yang diteliti dapat diambil. Dari penjelasan tentang sumber data, barulah peneliti dapat menentukan populasi dan sampel.
  • C. Metode dan instrmen pengumpulan data. Jika pengawas merasa kesulitan menyusun angket, pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara atau pengamatan.
  • D. Metode analisis data, yaitu mengolah informasi yang diperoleh. Bagian ini juga sering ditakuti oleh peneliti, karena mengira bahwa analisis data harus menggunakan rumus-rumus statistic. Perkiraan seperti itu tidak benar. Analisis data dapat dilakukan hanya dengan persentase atau jumlah dan rata-rata, yang dapat dilakukan dengan cara yang mudah sekali. Yang penting adalah bahwa analisis data harus dilakukan mengarah pada rumusan masalah, karena hasil analisis akan menjawab rumusan masalah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian tidak harus disajikan secara panjang lebar. Yang penting ada sajian data, hasil
analisis dan hasil analisis, kemudian ada pembahasan atau ulasan yang menjelaskan hasil
pemikiran peneliti tentang data yang diperoleh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V atau bab terakhir ini pengawas menyampaikan hasil yang diperoleh di bab IV secara singkat, terutama harus diusahakan agar kalimat-kalimat dalam kesimpulan ini merupakan jawaban dari kalimat-kalimat dalam rumuan masalah bab I nomer C.


Sumber:

Sunday, April 3, 2011

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.

Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.

WAWANCARA
  • Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi.
  • Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana.
  • Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dan prosedur-prosedur informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional.
  • Analis sistem menggunakan wawancara untuk mengembangkan hubungan mereka dengan klien, mengobservasi tempat kerja, serta untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kelengkapan informasi. Meskipun e-mail dapat digunakan untuk menyiapkan orang yang diwawancarai dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan temuan, namun akan lebih baik bila wawancara dijalankan secara personal bukan elektronis.
Kelebihan teknik wawancara :
  1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
  2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
  3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
  4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
Kekurangan teknik wawancara :
  1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
  2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
  3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan rmai.
  4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.

OBSERVASI
  • Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
  • Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
Kelebihan teknik observasi :
  1. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
  2. Penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain.
  3. Dengan observasi, penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik perlatan, penerangan, gangguan suara, dsb.
Kekurangan teknik observasi :
  1. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya.
  2. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitas pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan.
  3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.
  4. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)
  • Suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan penganalisis untuk mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari orang-orang utama di dalam organisasi serta pendapat dari responden yang dipilih.
  • Kuesioner sangat bermanfaat jika orang-orang di dalam organisasi terpisah saling berjauhan, yakni orang-orang yang terlibat proyek sistem, sehingga tinjauan secara keseluruhan diperlukan sebelum merekomendasikan alternatif lainnya
Kelebihan teknik kuesioner :
  1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.
  2. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.
  3. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
  4. Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif.
Kekurangan teknik kuesioner :
  1. Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
  2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
  3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan obeservasi yang dapat sekaligus mengumpulkan sampel
  4. Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat.

Tuesday, March 22, 2011

Tahapan Menulis Karya Ilmiah

Pengertian Topik
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan.Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan.Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.

Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan.Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.

Syarat Topik Yang Baik
  • Topik harus menarik perhatian penulis.
    Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang atau penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika suatu topik yang sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kekesalan. Bila terdapat hambatan pun, penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga untuk menentukan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah.
  • Topik harus diketahui/dipahami penulis.
    Penulis hendaklah mengerti serta mengetahui meskipun baru prinsip-prinsip ilmiahnya. Misalnya asal data yang digunakan berasal dari mana? , metode analisis yang digunakan, dan referensi apa saja yang akan menjadi acuan.
  • Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
    Bagi penulis pemula, topik yang terlalu baru kemungkinan belum ada referensinyadalam kepustakaan. Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis jika tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya. Begitu juga topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.
  • Bermanfaat
    Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
  • Jangan terlalu “Luas”.
  • Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
  • Topik yang dipilih harus yang menarik.
  • Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
  • Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
  • Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih jangan terlalu baru.
  • Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah
Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan secara sistematis dan obyektif yang mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah sebagai berikut:
  • Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan
    Ini merupakan langkah-langkah menulis karya ilmiah yang pertama, yaitu melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian
  • Menyusun hipotesis
    Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang kedua adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.
  • Menyusun rancangan penelitian
    Selanjutnya Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
  • Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
    Ini langkah keempat dari langkah-langkah menulis karya ilmiah yang merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan obyek penelitian.
  • Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
    Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek percobaan yang dilakukan tersebut. Apa yang terjadi pada obyek penelitian.ini merupakan langkah-langkah menulis karya ilmiah yang kelima
  • Menganalsis dan menginterpretasikan data
    Langkah-langkah menulis karya ilmiah keenam, yaitumengenalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
  • Merumuskan kesimpulan dan atau teori
    Langkah ke tujuh dari langkah-langkah menulis karya ilmiah adalah merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap obyek penelitian.
Melaporkan hasil penelitian
  1. Langkah terakhir dari langkah-langkah menulis karya ilmiah adalah melaporkan hasil penelitian. Dan, langkah inilah yang sesungguhnya merupakan proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik dapat menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah yang akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas personal.

Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya
  1. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap.
  2. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
  3. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
  4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.
Penyusunan Bibliografi
  1. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
  2. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
  3. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
  4. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
  5. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
Bagian-bagian Bibliografi
Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :
  • Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
  • Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi.
  • Sumber : berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada.
  • Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit
  • Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
  • Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak
  • Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number, perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya
Manfaat Bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
  • Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
  • Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
  • Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat

Sunday, March 13, 2011

Metode Ilmiah

Pengertian Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Pengertian Ilmiah
Sesuatu dikatakan ilmiah apabila positivis, yaitu ada pembuktian berdasarkan percobaan dan fakta kongkrit kekinian maupun pembuktian teori yang ketat. Hal yang ilmiah selalu tergantikan dengan hal yang baru berarti penemuan ilmiah selalu bersifat temporer dan akan hangus apabila ada pembuktian baru yang menafikannya

Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Karakteristik Metode Ilmiah
  • Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
  • Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
  • Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
  • Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
  • Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

Tujuan Metode Ilmiah
  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen pemikiran & karya tulis dalam bidang IPTEK terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara institusi dengan masyarakat, atau orang-2 yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Saturday, February 19, 2011

Karya Ilmiah dan Karya Non Ilmiah

Karya Ilmiah

Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

Ciri- Ciri Karya Ilmiah
  1. Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian.
  2. Sistematis: adanya keteraturan, keterkaitan, dan ketergantungan antarbagian
  3. Objektif: bebas dari prasangkan perorangan/pribadi
  4. Analitis: berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang lebih rinci.
  5. Verifikatif: mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji

Macam-macam Karya Ilmiah
  1. Artikel Ilmiah
    Karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel, ditulis dengan tatacara ilmiah, dan disesuai dengan konvensi ilmiah yang berlaku. Artikel dapat dipilah menjadi dua:
    a. Artikel hasil penelitian, dan
    b. Artikel non-penelitian

  2. Makalah Ilmiah
    Karya tulis yang memuat hasil pemikiran tentang masalah, disusun secara sistematis dan runtut, dan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah dibedakan menjadi dua:
    a. Makalah teknis, dan
    b. Makalah non-teknis

  3. Laporan Penelitian
    Karya tulis yang berisi paparan proses dan hasil penelitian

Sikap ilmiah
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.

Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.

Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
  • Sikap ingin tahu
    Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya, maka ia berusaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa, kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.

  • Sikap kritis
    Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan. Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain, bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.

  • Sikap obyektif
    Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.

  • Sikap ingin menemukan
    Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru, kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif, selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.

  • Sikap menghargai karya orang lain
    Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

  • Sikap tekun
    Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan–kegiatan apabila belum selesai, terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

  • Sikap terbuka
    Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya, terbuka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.


Karya Non Ilmiah

Pengertian Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi , umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
  • Emotif
    Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
  • Persuasif
    Penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
  • Deskriptif
    Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
  • Kritik
    Tanpa dukungan bukti.
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
  • Dongeng
    Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.

  • Cerpen
    Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.

  • Novel
    Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita.

  • Drama
    Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.

  • Roman
    Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

Thursday, February 10, 2011

Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Jenis-jenis penalaran induktif:

1. Silogisme

Silogisme adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori yakni dua premis dan satu kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni premis mayor (premis umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis khusus) biasanya disingkat PK.

Silogisme terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

1.1. Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

PU : Semua mamalia binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya.
PK : Kerbau termasuk mamalia.
K : Kerbau adalah binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya.

Yang perlu dicermati adalah, bahwa pola penalaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita tidak demikian nampak, entah di realita pembicaraan sehari-hari, lewat surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lain-lain. Oleh sebab itu, dalam menyimak atau mendengarkan atau menerima pendapat seseorang, kita perlu berpikir kritis melihat dasar-dasar pemikiran yang digunakan sehingga kita dapat menilai seberapa tingkat kualitas kesahihan pendapat itu.

Dalam hal seperti ini kita perlu menentukan:
  1. Kesimpulan apa yang disampaikan;
  2. Mencari dasar-dasar atau alasan yang dikemukakan sebagai premis-premisnya; dan
  3. Menyusun ulang silogisme yang digunakannya; kemudian melihat kesahihannya berdasarkan ketentuan hukum silogisme.
Berdasarkan hal tersebut tentu saja kita akan mampu melihat setiap argumen, pendapat, alasan, atau gagasan yang kita baca atau dengar. Dengan demikian, secara kritis kita mengembangkan sikap berpikir ke arah yang cerdik, pintar, arif, dan tidak menerima begitu saja kebenaran/opini yang dikemukakan pihak lain. Berdasarkan hal inilah akhirnya kita mampu menerima, meluruskan, menyanggah, atau menolak suatu pendapat yang kita terima.

1.2. Silogisme Hipotesis

Silogisme hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.

Konditional hipotesis yaitu:
  • Bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen.
  • Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh silogisme hipotesis :
My : Jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mn : Uang tidak ada.
K : Jadi, manusia akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

1.3. Silogisme Alternatif

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh silogisme alternatif :
My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah
Mn : Kucing berada di luar rumah
K : Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah

2. Entimem

Entimem merupakan bentuk singkat silogisme dengan jalan mengubah format yang disederhanakan, tanpa menampilkan premis mayor. Bentuk silogisme ini bisa dimunculkan dalam dua cara:
  1. C=B karena C=A, dan
  2. Karena C=A, berarti C=B.
Bentuk penalaran ini bisa dikembangkan dalam format yang lebih detil bagian per bagian yang akan memperbanyak gagasan dan konsep. Hubungan logis memegang peran utama dalam penalaran tipe ini. Pada umumnya entimem dimulai dari kesimpulan; hanya saja ada alternatif mengemukakan sebab untuk sampai kepada kesimpulan.

Contoh:
  1. Rimey memang siswa yang amat baik masa depannya sebab ia bersekolah di SMA Bina Kerangka.
  2. Orang itu pasti jagoan. Bukankah ia berasal dari Hollywood.
  3. Temanku sebangku itu amat pintar. Ia memang dilahirkan dalam shio macan.
Bila kita cermati, ketiga contoh tersebut dapat dilacak rangkaian silogismenya. Setelah mengembalikan rangkaian silogismenya, kita lihat validitas-validitas premis, terutama premis mayor sebagai dasar bernalar, serta akurasi premis minornya, untuk menarik kesimpulan.