Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memiliki unsur subjek dan predikat. Tanpa kedua unsur itu maka pernyataan itu tidak membentuk kalimat, melainkan frasa.
Unsur-Unsur dalam Kalimat Dasar
Subjek
Ciri-ciri:- Jawaban atas pertanyaan "Apa" atau "Siapa" kepada Predikat.
Contoh: Juanda memelihara binatang langka.
Siapa yang memelihara? Jawab: Juanda, maka "Juanda" adalah subjek sedangkan "memelihara" adalah predikat. Sedangkan siapa atau apa binatang langka tidak menghasilkan jawaban. - Biasanya disertai kata itu, ini, dan yang.
Contoh: Anak itu mengambil bukuku.
- Jawaban atas pertanyaan "Apa" atau "Siapa" kepada Predikat.
Predikat
Ciri-ciri:- Menimbulkan pertanyaan "Apa" atau "Siapa".
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabnya (lihat contoh ciri-ciri subjek pertama). Subjek dan predikat ditentukan secara bersama-sama. - Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat. - Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedangm belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek) seperti ingin, hendak, dan mau.
- Menimbulkan pertanyaan "Apa" atau "Siapa".
Objek
Ciri-ciri:- Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakag predikat, tidak pernah mendahului predikat. - Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya. - Didahului Kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
- Langsung di Belakang Predikat
Pelengkap
Ciri-ciri:- Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya pada kalimat berikut:
a. Diah mengirimi saya buku baru.
b. Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat "buku baru" dan "sepeda baru" di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat. - Hasil Jawaban dari Predikat dengan Pertanyaan "Apa".
Contoh: Pemuda itu bersenjatakan parang.
Bersenjatakan apa? Jawab: parang, maka "parang" adalah pelengkap.
- Di Belakang Predikat
Keterangan
- Dapat dipindah-pindah posisinya.
Contoh:
Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu. (SPOK)
Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue. (KSPO)
Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue. (SKPO)
"Dengan bahan itu" adalah keterangan dari kalimat-kalimat di atas. Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO, jika tidak dapat dipindah maka bukan keterangan.
- Dapat dipindah-pindah posisinya.
Pola Kalimat Dasar
Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
- Kata Benda + Kata Kerja, contoh: Mahasiswa berdiskusi.
- Kata Benda + Kata Sifat, contoh: Dosen itu ramah.
- Kata Benda + Kata Bilangan, contoh: Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
- Kata Benda + (Kata Depan + Kata Benda), contoh: Tinggalnya di Palembang.
- Kata Benda 1 + Kata Kerja + Kata Benda 2, contoh: Mereka menonton film.
- Kata Benda 1 + Kata Kerja + Kata Benda 2 + Kata Kerja 3, contoh: Paman mencarikan saya pekerjaan.
- Kata Benda 1 + Kata Benda 2, contoh: Rustam peneliti.
Sumber
makasih
ReplyDelete