Tuesday, January 4, 2011

Kutipan dan Daftar Pustaka

Kutipan

Kutipan adalah pinjaman kalimat, pendapat atau gagasan dari berbagai sumber. Sumber tersebut dapat berasal dari kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet, orang lain dan lain sebagainya.

Prinsip-Prinsip Mengutip

  • Jangan mengadakan perubahan.

  • Bila dalam teks asli ada kejanggalan atau kesalahan cetak, penulis dapat membuat catatan singkat dalam tanda [sic!] disisipkan di belakang kata yang salah cetak itu.

  • Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain (tebal, miring atau renggang) dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis bukan teks asli.

  • Bila ingin menhilangkan bagian-bagian tertentu, diberi tanda titik-titik berspasi dalam tanda [...].

  • Harus dijelaskan sumber asalnya dengan format-format tertentu, antara lain dengan cara memberi nomor dan catatan kaki.


Jenis-jenis Kutipan

  1. Kutipan Langsung

    Pendapat atau gagasan orang lain dimuat secara lengkap, kata demi kata dan kalimat demi kalimat, sesuai dengan teks asli. Pada kutipan langsung, kalimat yang dikutip itu harus diberi tanda kutip. Kutipan langsung tidak boleh terlalu panjang, sebaiknya dicantumkan sebagai lampiran (misalnya sampai satu halaman atau lebih).

  2. Kutipan Tidak Langsung

    Dalam kutipan tidak langsung (paraphrase) yang dipinjam hanya isinya makna terdekatnya. Kalimat untuk menyatakan gagagsan pinjaman itu harus disusun oleh si pengutip sendiri.

  3. Kutipan pada Catatan Kaki

  4. Kutipan atas Ucapan Lisan

  5. Kutipan dalam Kutipan

  6. Kutipan Langsung pada Materi


Teknik Mengutip

Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut:
  1. Kutipan Langsung

    Jika tidak lebih dari 4 baris:
    • Kutipan diintegrasikan dengan teks

    • Jarak antar baris kutipan adalah dua spasi

    • Kutipan diapit dengan tanda kutip

    • Sesudah kutipan selesai, tepat di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil

    Jika lebih dari 4 baris:
    • Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi

    • Jarak antar kutipan adalah satu spasi

    • Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, seuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip dan diulang setiap aline baru

    • Kutipan diapit dengan tanda kutip

    • Di belakang kutipan diberi sumber kutipan (sama seperti yang sebelumnya)

  2. Kutipan Tidak Langsung
    • Kutipan diintegrasikan dengan teks

    • Jarak antar baris kutipan spasi rangkap

    • Kutipan tidak diapit tanda kutip

    • Sesudah selesai, diberi sumber kutipan

  3. Kutipan pada Catatan Kaki

    Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

  4. Kutipan atas Ucapan Lisan

    Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagau kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

  5. Kutipan dalam Kutipan

    Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.


Daftar Pustaka

Daftar pustaka atau biasa juga disebut bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul-judul buku, artikel, makalah, dan bahan-bahan dalam bentuk lainnya yang dijadikan sumber atau rujukan untuk sebuah buku atau bentuk tulisan lain.

Sebuah karya yang menuliskan daftar pustaka akan bisa dilihat kembali apakah sumber aslinya berkaitan dengan karya tersebut. Sekaligus melalui daftar pustaka, pembaca bisa memperluas pengetahuannya dengan referensi tersebut yang ditulis di akhir karya.

Unsur-Unsur Daftar Pustaka

Unsur yang paling penting yang harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka antara lain sebagai berikut:
  1. Nama penulis, ditulis secara lengkap.

  2. Judul buku, juga termasuk anak judulnya atau judul tambahan.

  3. Data publikasi, meliputi nama penerbit, tahun terbit dan di mana terbitnya buku tersebut. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa.

  4. Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis juga nama pengarangnya, judul artikel, nama majalah, nomor dan tahun terbit.


Teknik Penulisan Daftar Pustaka

Cara menulis daftar pustaka tidaklah seragam, terutama diakibatkan oleh sifat bahan referensi itu. Cara penyusunan daftar pustaka untuk buku dan majalah tentu berbeda. Namun ada tiga pokok yang selalu harus dicantumkan: penulis, judul, dan data-data publikasi.

Urutan cara menulis daftar pustaka pada umumnya adalah sebagai berikut.

Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Nama penerbit

Catatan urutan:

  1. Jika nama penulis mempunyai dua kata, tulis kata/nama terakhir dulu, pisahkan dengan tanda koma
    Setelah nama pengarang, kemudian beri tanda titik untuk menuliskan tahun terbit.

  2. Judul buku ditulis dengan italic.

  3. Setelah judul, beri tanda titik, kemudian tulis kota terbit.

  4. Setelah kota terbit, beri tanda titik dua/colon (:), kemudian tulis nama penerbit.


Contoh Penulisan Daftar Pustaka

  • Satu pengarang

    Sukono, Catur. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing


  • Dua atau tiga pengarang

    Sukono, Catur dan Joko Susilo. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing



    (Nama yang dibalik hanya pengarang pertama saja, yang kedua dan ketiga – bila ada – ditulis tanpa dibalik.)


  • Banyak pengarang

    Sukono, Catur, dkk. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing


  • Buku terjemahan

    Havelar, Jack. 2010. Desain Grafis, terj. Catur Sukono. Jakarta: OK Publishing


  • Artikel dalam majalah atau sumber lain

    Sukono, Catur. 2010. “Desain Grafis”, OK Majalah. Jakarta: OK Publishing



    (Judul artikel diapit dengan tanda petik)


Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3