Saturday, March 10, 2012

Etika dan Profesionalisme dalam TSI


Pengertian Etika dan Profesionalisme dalam TSI

Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika adalah nilai-nilai, dan asas-asas moral yang dipakai sebagai pegangan umum bagi penentuan baik buruknya perilaku manusia atau benar salahnya tindakan manusia sebagai manusia (Soleh Soemirat, 2005:169). Etika mengacu pada sistem nilai dengan apa orang menentukan apa yang benar dan apa yang tidak benar, yang adil dan tidak adil, yang jujur dan tidak jujur. Etika terungkap dari perilaku moral dalam situasi tertentu. Peran etika dalam kehidupan pribadi dan praktisi sendiri juga sama pentingnya. Jadi dapat dikatakan etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.

Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksaan, dan penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.

Profesionalisme
Berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman, 1987). Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya:

  1. Singkat;
  2. Sederhana;
  3. Jelas dan Konsisten;
  4. Masuk Akal;
  5. Dapat Diterima;
  6. Praktis dan Dapat Dilaksanakan;
  7. Komprehensif dan Lengkap, dan
  8. Positif dalam Formulasinya.


Adapun beberapa aturan tertulis tentang etika dalam penggunaan Teknologi Sistem Informasi:

Ten of Commandements of Etics

  1. Thou shalt not use a computer to harm other people. Anda tidak boleh menggunakan komputer untuk menyakiti orang lain.
  2. Thou shalt not interfere with other people's computer work. Anda tidak boleh mengganggu pekerjaan komputer orang lain.
  3. Thou shalt not snoop around in other people's files. Anda tidak boleh mengendus-endus berkas-berkas orang lain.
  4. Thou shalt not use a computer to steal. Anda tidak boleh menggunakan komputer untuk mencuri.
  5. Thou shalt not use a computer to bear false witness. Anda tidak boleh menggunakan komputer untuk membuat kesaksian palsu.
  6. Thou shalt not use or copy commercial software for which you have not paid. Anda tidak boleh menggunakan atau menyalin perangkat lunak komersial yang anda tidak beli.
  7. Thou shalt not use other people's computer resources without authorization. Anda tidak boleh menggunaan sumberdaya komputer orang lain tanpa otorisasi.
  8. Thou shalt not appropriate other people's intellectual output. Anda tidak boleh menyediakan hasil intelektual dari orang lain.
  9. Thou shalt think about the social consequences of the program you write. Anda harus memikirkan konsekuensi-konsekuensi sosial dari program yang anda buat.
  10. Thou shalt use a computer in ways that show consideration and respect. Anda harus menggunakan komputer dengan cara-cara yang menunjukkan konsiderasi dan kehormatan.


Mengapa Menggunakan TSI

Manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak melakukan aktifitas-aktifitas. Aktifitas-aktifitas ini beragam, mulai dari bekerja, berjualan, belajar, sampai bermain. Seiring perkembangan jaman, manusia tersadar bahwa banyak aktifitas-aktifitas tersebut dapat diotomatisasikan melalui penggunaan Teknologi Sistem Informasi. Maka dikembangkan lah TSI untuk masing-masing bidang aktifitas ini untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktifitasnya. Selain mempermudah manusia dalam menjalani aktifitasnya, hasil yang dihasilkannya juga lebih akurat dan efisien sehingga penggunaan TSI pun dikembangkan agar bisa digunakan di semua bidang.

Kapan Menggunakan TSI

TSI dapat digunakan kapan saja ketika berhubungan dengan komputer atau perangkat lainnya yang dapat memproses atau memberikan informasi. Khususnya pada bidang yang memerlukan dan memproses informasi secara terus-menerus seperti bidang perbankan dimana penggunaan TSI yang terbaru dapat mengalahkan saingan-saingannya karena pemrosesan informasi yang lebih cepat, akurat, dan efisien.

Siapa Saja yang Menggunakan TSI

TSI dapat digunakan oleh siapa saja yang menggunakan perangkat yang menghasilkan, memproses, atau menampilkan informasi baik itu komputer, tablet, maupun telepon seluler. Penggunanya pun tidak terbatas kepada pengguna yang mengerti dan memahami teknologi hingga mendalam, sehingga etika dan profesianalisme dalam menggunakan TSI pun penting untuk dipelajari oleh pengguna baik yang sudah mahir maupun yang masih awam. Karena penting sekali untuk menghormati sesama pengguna TSI dan tidak mengganggu para pengguna TSI yang lainnya dalam beraktifitas.

No comments:

Post a Comment