Saturday, March 31, 2012

Software Open Source



Mengapa Open Source?

Alasan dianjurkannya menggunakan software open source dalam membuat aplikasi ialah karena software open source ini dapat didapatkan secara cuma-cuma, selain mendapatkan softwarenya kita juga dapat melakukan modifikasi untuk membuat software tersebut sesuai dengan keinginan pengguna sesuai dengan kebutuhan.

Software yang berbasis open source ini memiliki berberapa keuntungan yang dapat dilihat dari sisi developer dan dari sisi pengguna.

Dari Sisi Developer

  • Tidak ada biaya iklan dan perawatan program.
  • Seluruh komunitas mau dan dapat membantu untuk membuat software kita menjadi lebih baik.
  • Sebagai sara untuk memperkenalkan konsep kita.


Dari Sisi Pengguna

  • Bisa Didapatkan secara GRATIS.
  • Pengguna dapat terlibat dalam pengembangan program karena memiliki source codenya.
  • Respon yang baik dari pemakai sehingga bug dapat ditemukan dan diperbaiki dengan lebih cepat.

Keuntungan Open Source

Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan software Open Source secara umum:

  1. Ketersediaan source code dan hak untuk memodifikasi
    Hal ini menyebabkan perubahan dan improvisasi pada produk software, dan memunculkan kemungkinan untuk meletakkan code pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan menjangkau pemahaman kerja sistem secara detail.
  2. Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code
    Hak pendistribusian diakui dan merupakan hal yang umum, yang berpengaruh bagi sekumpulan developer untuk bekerja bersama dalam project software Open Source.
  3. Hak untuk menggunakan software
    Menjamin beberapa user yang membantu dalam menciptakan pasar untuk mendukung dan berlangganan software, jika software cukup berguna. Hal ini juga membantu dalam improvisasi kualitas dari produk dan improvisasi secara fungsi. Selain itu menyebabkan sejumlah user untuk mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara reguler.
  4. Legal
    Penggunaan software Open Source di seluruh Indonesia akan menyebabkan tingkat pembajakan software di Indonesia menjadi turun drastis, dari 88% menjadi 0%.
  5. Penyelamatan Devisa Negara
    Dengan menggunakan solusi berbasis Open Source, maka dapat dilakukan penghematan devisa negara secara signifikan. Kemudian dana tersebut dapat dialokasikan ke usaha-usaha untuk kesejahteraan rakyat.
  6. Keamanan Negara / Perusahaan
    Software Open Source bebas dari bahaya ledakan yang disebabkan oleh software komputer proprietary / tertutup, karena bisa dilakukan audit terhadap kode programnya.
  7. Keamanan Sistem
    Pada software proprietary / tertutup, sangat sulit untuk dapat benar-benar yakin dengan keamanannya, karena kita tidak dapat mengetahui apa yang ada di dalamnya. Selain itu, sangat sulit untuk mendapatkan solusinya.
  8. Penghematan
    Perusahaan yang menggunakan Open Source untuk membuat aplikasi yang menunjang bisnisnya akan mengalami penghematan karena dana yang harusnya dialokasikan untuk proyek itu dapat ditekan dan dialihkan untuk pendanaan yang lain.
  9. Mencegah Software Privacy yang Melanggar Hukum


Kerugian Open Source

Tiap software memiliki kekurangan, baik software dengan lisensi berbayar maupun software Open Source yang lisensinya gratis. Berikut beberapa kekurangan dari software Open Source :

  1. Tidak ada garansi dari pengembangan
    Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika source code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
  2. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
    Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatenkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa metode utama untuk menyelesaikan masalah software dipatenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
  3. Kesulitan dalam mengetahui status project
    Tidak banyak iklan bagi software Open Source, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan marketing.
  4. Support berbayar dan langka
    Jika terdapat masalah pada software, misalnya ditemukan hole atau bug yang tidak anda pahami, maka langkah yang ditempuh adalah mencari penyelesaian masalah di forum-forum. Jika tidak diperoleh solusi, maka harus menganggarkan dana yang tidak sedikit untuk mendatangkan jasa konsultan dari pakar Open Source tersebut.
  5.  Versi Beta, Stabil dan Tidak Stabil
    Kepastian stabil dan tidak stabil kadang menjadi keraguan pilihan para petinggi IT untuk memilih software Open Source. Bayangkan seandainya versi software yang unstable telah terinstal di server, lalu terjadi hal yang tidak diinginkan, dan patch-nya harus menunggu orang yang sukarela memperbaiki masalah yang terjadi.
  6. Kerja komunitas bukan professional
    Beberapa software dikembangkan oleh sebuah komunitas yang mempunya tujuan khusus, jaminan dan kepercayaan kualitas produk hasil perlu dicompare dengan produk komersil yang jauh lebih mumpuni dari segala sisi.
  7. Limitasi modifikasi oleh orang-orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
  8. Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip “write once, run anywhere”, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak compatible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE yang SWT – AWT bridgenya belum bisa dijalankan di platform Mac OS.
  9. Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.



Beberapa contoh software open source yang bisa digunakan untuk membuat dan mengembangkan aplikasi adalah: Eclipse, Dr Java, Android SDK, XAMPP, Notepad++, dan masih banyak lagi.

Sumber 1
Sumber 2

No comments:

Post a Comment